Konsep karya ke dua menggambarkan sosok
Puteri Citraresmi dalam keadaan merenung dengan posisi tangan kanan memegang pipih, dan tangan
kiri memegang kain samping. Tatapan wajah yang berseri, berisikan keadaan yang
membuat penasaran maksud dari mimpinya itu. Sang Puteri dengan keadaan sedikit ada kekhawatiran akan arti mimpinya,
yang seakan terus membayanginya. Ia bermimpi semua rombongan kerajaan Sunda Galuh, bersama
keluarga, ayah, ibu, dan ia sendiri, akan pergi ke suatu tempat yang belum
pernah dikunjungi, bahkan sangat asing baginya. Semua mengenakan pakaian serba
putih, kemudian datang angin seperti badai, dan semua keluarganya tersapu oleh
badai tersebut.
Walaupun sedikit ada rasa
kekhawatiran namun wajahnya masih tetap berseri dan terlihat menawan. Ia hanya
merasakannya pada saat itu saja, setelah itu bisa melupakan mimpinya itu, walau
hanya dalam beberapa waktu. Karya ke dua adalah bagian dari lanjutan kisah
karya ke satu, ia tetap masih berada dalam suasana di lingkungan tamansari keraton
Surawisesa, negeri Sunda Galuh yang makmur dan sejahtera rakyatnya. Tamansari
yang ditata seindah mungkin, dengan tanaman bunga, batu, serta ranting dari
pohon-pohon yang tumbuh subur, hijau daunnya menjadi bagian penyejuk suasana di
sekitarnya. Namun sedikit ada rasa kekhawatiran pada diri Sang Puteri, ia pun
tetap bisa tegar, dan jika terjadi sesuatu nanti pada dirinya, ia tetap dalam
keadaan yang bisa mengimbangi, karena arti kehidupan akan segera dimulai, dan
manusia hanya bisa berusaha dan meminta petunjuk ke Yang Maha Agung.
Penulis : Endang Adi Sutomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar